Orem-orem, masakan yang terdapat hanya di Malang ini berbahan sadar irisan tempe goreng, ayam, lalu dimasak dengan kuah santan yang kental. Agar semakin nikmat, Orem-orem disajikan dengan ketupat iris, diberi tauge dan kecap manis serta sambal sesuai selera. Cita rasanya hampir mirip dengan sayur lodeh.
Uniknya, Orem-orem dimasak menggunakan bahan bakar arang, karena bara api arang lah yang membuat aroma bumbu dasarnya tak berubah. Masakan yang mulai menjamur di Malang sejak tahun 80-an ini bukan hanya sekadar menjadi makanan khas Malang, namun juga menjadi identitas. Orem-orem tidak akan lengkap apabila tidak disajikan dengan tempe khas Malang dan bumbu-bumbu khasnya yang juga menggunakan bumbu lokal Malang.
Orem-orem menjadi istimewa sebagai kearifan lokal Malang karena masakan ini dahulu tidak dimasak untuk sekadar dinikmati atau bahkan dibisniskan. Orem-orem ini dahulu hanya disajikan dalam acara hajatan seperti pernikahan dan syukuran di kota Malang. Orem-orem sebagai wujud syukur warga Malang terhadap rezeki yang mereka dapatkan.
Melalui Orem-orem warga Malang dapat memaknai sebuah kehidupan. Tidak hanya terus mengejar mencari materi, namun tetap ingat tentang perwujudan syukur yang harus diselipkan dalam sebuah kehidupan agar kehidupan kita seimbang. Hal ini yang tidak bisa kita dapatkan pada era modern, tidak ada lagi makanan-makanan yang menjadi sebuah manifestasi ucapan syukur, karena makanan hanya menjadi sebuah unsur yang dibutuhkan tubuh manusia.
Anda masih bisa menikmati kuliner Orem-orem di beberapa kedai di Malang, di antaranya ada Orem-orem Pak Tik di kawasan Comboran dan Orem-orem Khas Arema di Jalan Blitar. Jika Anda sedang ingin menikmati makan siang dengan kuliner asli Malang, Orem-orem bisa Anda coba sambil mendalami makna bagaimana kuliner ini bisa ada di Malang.