Senin, 26 Agustus 2019

Sejarah dari Kue Cucur

Kue Kucur atau Kucur (dalam bahasa Indonesia) atau kuih cucur (dalam bahasa Melayu), dan disebut khanom fak bua atau khanom jujun  dalam bahasa Thailand, adalah kudapan tradisional di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia dan Thailand Selatan . Di Indonesia, kue kucur dapat ditemukan di seluruh pasar tradisional; akan tetapi, versi popularnya, adalah versi Betawi dari Jakarta. Di Thailand Selatan, kue kucur sering dihidangkan di festival dan upacara pernikahan. Sementara, di Malaysia, istilah cucur lebih ditujukan untuk jenis kudapan goreng. Di Brunei dan Borneo Malaysia (Sabah dan Sarawak), kue cucur disebut sebagai Pinjaram.

Gambar terkait

Makanan pencuci mulut ini terbuat dari tepung beras dan gula aren yang digoreng. Kue cucur bersifat tebal menggembung seperti gunung di bagian tengah dan tipis di pinggirannya. Masyarakat Thailand percaya bahwa kue ini mirip dengan bunga lotus yang dapat tumbuh di kondisi yang sulit. Melambangkan cinta dari pasangan yang baru menikah yang akan semakin bertambah dan sukses dalam kehidupan pernikahan. Masyarakat Thailand suka menampilkan kue ini di upacara pernikahan atau menguntungkan, atau di festival apa pun. Terkadang, kue ini juga diberikan sebagai hadiah. Dalam konsumsinya, masyarakat Thailand biasanya memakan kue ini langsung setelah digoreng karena kue ini masih lembut dan berwarna-warni, dan wangi. Jika dibiarkan selama satu jam, kue ini akan lengket, membantet, dan sangat berminyak. Di Indonesia, khususnya Jakarta, makanan ini termasuk makanan adat artinya pada upacara-upacara adat budaya Betawi, kucur wajib dihidangkan.

Hasil gambar untuk gambar kue cucur

Bahan:
  • 150 gram tepung beras
  • 15 gram tepung terigu kadar protein sedang
  • ¼ sendok teh garam
  • 250 mililiter air
  • 85 gram gula merah
  • 50 gram gula pasir
  • 1 lembar daun pandan, potong-potong
  • Minyak goreng secukupnya

Cara membuat kue cucur

  • Rebus semua jadi satu air bahan gula merah, gula pasir dan daun pandan hingga larut, angkat lalu saring. Diamkan sampai hangat2 kuku.
  • Tepung terigu, tepung beras dan garam dicampur jadi satu, tuang larutan gula sedikit-sedikit sambil diaduk dengan tangan sampai rata.
  • Setelah adonan kental, pukul2 dengan telapak tangan selama ± 30-40 menit sambil terus dituangi larutan gula sedikit-dikit sampai habis. Diamkan sampai 40 menit.
  • Siapkan wajan cekung dengan minyaknya. Minyak harus dalam keadaan panas, tuang 1 sendok adonan cucur, siram-siram dengan minyak panas sampai mengembang serta berserat dan pinggirnya membeku. Kemudian tusuk bagian tengahnya dengan lidi agar adonan yang masih mentah lari kepinggir. Siram2 lagi dengan minyak panas, balik sebentar. angkat
  • Ulangi langkah diatas hingga adonan habis

Catatan tambahan... pastikan bahwa minyak dalam keadaan panas setiap sebelum menuang adonan sehingga hasilnya dapat mengembang dan berserat. Sebelum menuang adonan harus diaduk terlebih dahulu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resep Nasi Kikil Jombang