Jumat, 30 Agustus 2019

Cwie Mie Malang

Malang memiliki ragam kuliner asli daerah yang harus dicoba, salah satunya adalah Cwie Mie yang identik dengan daerah Malang sebagai daerah asalnya. Ada yang berbeda tentunya antara cwie mie dan mie ayam.  Dari penampilan di atas mangkuk, perbedaan antara mie ayam dan cwie mie bisa langsung dikenali dari topping yang digunakan. 

Pada cwie mie, topping yang digunakan biasanya adalah ayam yang dicincang sampai halus dan terlihat berwarna putih atau coklat muda memenuhi bagian atas mie dengan tambahan bawang goreng dan irisan seledri. Sedangkan pada mie ayam, topping yang digunakan memang sama-sama ayam namun bentuknya cukup besar dan biasanya berbentuk kotak dengan warna bumbu yang coklat.

Hasil gambar untuk cwie mie malang

Beranjak soal rasa, terdapat perbedaan yang cukup besar di lidah tentang dua makanan ini. Cwie mie cenderung lebih beragam dan kuat dalam beberapa jenis minyak yang digunakan sehingga menghasilkan rasa yang gurih dan cenderung asin. Sebaliknya, mie ayam memiliki kekuatan pada rasa manis yang dihasilkan oleh olahan bumbu pada taburan ayam yang digunakan juga sebagai penyedap pada mie.
Pada pendamping mie untuk menambah tampilan serta penambah rasa, terdapat perbedaan yang cukup jelas juga. Cwie mie biasa menggunakan daun salad yang diletakkan di samping mie sebagai pendamping, disertai kerupuk dan pangsit yang disendirikan dengan kuahnya.
Cwie mie sendiri adalah kuliner yang sejarahnya dari etnis Tionghoa. Pada beberapa tempat di Malang, Cwie mie biasanya tidak terpisahkan dari daging Babi. Salah satu kedai penyedia cwie mie halal yang cukup terkenal ada di kota Batu, yakni cwie mie lombok.
Resep Cwie Mie Malang
Hasil gambar untuk cwie mie malang

Bahan
600 g mi keriting basah, seduh air panas, tiriskan
8 lembar kulit pangsit, goreng (bentuk sesuai selera)
4 lembar daun selada
2 sdm bawang goreng
1 sdm seledri cincang
1 sdm daun bawang iris
sambal cabai rawit untuk pelengkap

Kuah 
1.200 ml kaldu ayam
1 sdm minyak goreng
4 siung bawang putih, cincang
2 cm jahe, cincang
1 batang daun seledri, ikat
1 batang daun bawang, ikat/potong-potong
1 sdt garam
½ sdt merica bubuk
8 butir bakso sapi
 
Taburan
2 sdm minyak goreng
2 siung bawang putih, cincang
1 cm jahe, cincang
100 g fillet ayam, cincang
¼ sdt merica bubuk
1 sdt kecap asin
1 sdt minyak wijen

Cara masak:
1. Kuah: Masukkan kaldu dalam panci, jerang di atas api. Panaskan minyak goreng dalam wajan, tumis bawang putih dan jahe hingga harum, angkat. Masukkan bumbu tumis ke dalam panci kaldu, tambahkan daun seledri dan daun bawang.

2. Didihkan kaldu, kecilkan api dan masak terus hingga kaldu tinggal 600 ml. Tambahkan garam dan merica, masukkan bakso. Masak hingga bakso mengapung ke permukaan kuah.

3. Taburan: Panaskan minyak goreng dalam wajan, tumis bawang putih dan jahe hingga harum. Masukkan daging ayam cincang, aduk hingga daging ayam berbutir-butir. Tambahkan, merica, kecap asin dan minyak wijen, aduk hingga cukup matang dan agak kering, angkat, biarkan dingin. Masukkan ayam tumis ke dalam blender, proses hingga halus, sisihkan.

4. Taruh selembar daun selada dalam mangkuk saji, masukkan mi, siram kuah panas beserta bakso di dalamnya. Tambahkan pangsit dan bahan taburan di atasnya, taburi bawang goreng, seledri dan daun bawang. Hidangkan dengan sambal cabai rawit sebagai pelengkap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resep Nasi Kikil Jombang