Angsle merupakan wedang khas kota apel. Dalam khazanah kuliner Jawa, “wedang” merupakan sebutan untuk minuman panas. Minuman ini biasanya terbuat dari air yang direbus bersama jahe, serai, dan gula Jawa.
Mencicipi angsle, rasanya akan mengingatkan kita pada wedang lainnya dari Jawa, sekoteng. Rasa khas kuah hasil rebusan jahe sangat terasa. Apalagi, angsle pun memiliki isian yang mirip dengan sekoteng. Ada roti, kacang tanah sangrai, kacang hijau rebus, serta aroma daun pandan. Yang membedakan, angsle ditambahkan petulo (putu mayang), ketan putih kukus, dan tape singkong.
Hal lain yang membedakan angsle dengan sekoteng adalah pada kuahnya. Jika kuah sekoteng hanya rebusan jahe, serai, dan gula Jawa, maka kuah angsle ditambahkan santan.
Konon, kuah angsle dibuat hanya dengan menggunakan daun pandan, vanili, dan santan. Jahe tidak dimasukkan karena dianggap akan mengubah rasa. Tapi, karena diberi label “wedang”, kuah angsle pun ditambahkan dengan jahe.
Cara Membuat Angsle
- 100 g beras ketan putih, kukus hingga matang
- 50 g biji delima, rebus hingga matang, tiriskan
- 50 g kacang hijau, rebus hingga Matang, tiriskan
- 2 lembar roti tawar, buang bagian tepinya, potong dadu 1 cm
- 250 g tepung beras, ayak
- 300 ml santan dari ¼ butir kelapa parut
- 1 sdt garam
- 4 lembar daun pandan, simpulkan
- 50 g tepung kanji, ayak
- ½ sdt pewarna hijau makanan
- ½ sdt pewarna merah muda makanan
- Kuah:
- 1½ L santan encer dari 1 butir kelapa parut
- 3 lembar daun pandan, simpulkan
- 200 g gula pasir
- 1 sdt garam
- 5 cm jahe emprit, memarkan
- Petulo: Kukus tepung beras selama 20 menit dalam dandang panas. Angkat. Sisihkan.
- Didihkan santan bersama garam dan daun pandan, angkat. Sisihkan daun pandan.
- Tuang ke dalam tepung beras kukus, sambil aduk rata hingga agak dingin. Tambahkan tepung kanji, aduk cepat hingga rata.
- Bagi adonan menjadi 2 bagian, tambahkan masing-masing dengan pewarna hijau dan merah muda. Uleni hingga rata.
- Masukkan ke dalam cetakan putu mayang, tekan hingga adonan berbentuk mi, gulung. Lakukan hingga adonan habis.
- Kukus dalam dandang panas selama 25 menit hingga matang. Angkat. Sisihkan.
- Kuah: Didihkan santan bersama daun pandan, gula pasir, garam, dan jahe. Aduk rata perlahan agar santan tidak pecah. Angkat.
- Penyajian: Susun ketan, kacang hijau, biji delima, roti tawar, dan petulo dalam mangkuk saji. Tuangi dengan kuah santan.
- Sajikan hangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar