Salah satu kuliner khas Indonesia yang perlu dilestarikan adalah Getuk Lindri. Getuk merupakan bahasa Jawa yang berasal dari kata gethuk yang merupakan makanan yang berasal dari bahan utama singkong. Karena pada masa penjajahan rakyat indonesia beras sangat sulit untuk didapatkan. Yang mempelopori getuk menjadi makanan pokok adalah Mbah Ali Mohtar berasal dari Desa Karet, Magelang, yang menjadikan panganan itu memiliki rasa enak di mulut dan di perut.
Saat ini sudah semakin jarang ditemukan pedagang Getuk Lindri menjajakan kuliner khas Indonesia ini. Meskipun ada, jumlahnya pun pasti bisa dihitung dengan jari. Kuliner Indonesia semakin tergerus dengan kuliner dari luar negeri yang konon meningkatkan gengsi konsumennya. Padahal, kuliner khas Indonesia tak kalah sehat dan tak kalah nikmat. Sayang, hanya sebagian kecil saja yang menyadarinya.
Kreativitas nenek moyang kita memang patut diacungi jempol. Banyak lahir kuliner khas Indonesia dari panganan Singkong ini. Misalnya saja seperti tape, singkong yang difermentasi sehingga awet dan dapat dimakan kapan saja dengan rasa khas manis dan legit.
Menurut banyak sumber getuk lindri memiliki tiga warna yaitu, crem, pink dan hijau muda warna- warna itu memiliki lambang yang berarti getuk lindri memiliki sifat yang lembut agar selalu diingat oleh semua orang.
Kekhasan Getuk Lindri sendiri adalah dibentuk seperti mie. Bentuk seperti itu di buat agar getuk lindri mepunyai identitas. Getuk Lindri bisa dinikmati menggunakan gula untuk pemanis dan ditambahkan parutan kelapa agar getuk lindri gurih. Jajanan satu ini bisa dimodifikasi atau dibentuk dengan cara yang lain supaya menjadi lebih menarik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar